Friday, June 29, 2007

Roseola Infantum

          Fatih (my lovely son) berumur 1 tahun. Seminggu yang lalu dia tiba-tiba demam tinggi kira-kira >390 C. Riwayat 1 minggu sebelumnya dia pilek (common cold) yang sudah menyembuh. Semenjak demam itu dia gak mau makan, bila dipaksa pun hasilnya akan muntah. Kucoba kasih makanan yang lembut seperti bubur susu, walhasil sedikit bisa, tapi muntah juga. Dia maunya minta “nenen” alias ASI dan air putih. Dia sering muntahkan makanan yang masuk sepertinya dia ngerasa tenggorokannya sakit untuk menelan. Kulihat tenggorokannya memang merah. Sepertinya dia sakit Faringitis. Akhirnya Fatih dikasih parasetamol dan antibiotik amoksisilin ”Amoxan”. Selama 3 hari dikasih obat, demam tetap saja muncul setelah sekitar 4-6 jam minum paracetamol. Fatih tetap gak mau makan, dia tampak lemah, berjalan pun sedikit gemetaran, tetapi dia tetap aktif bermain (Ada saja ulah abi-nya fatih, malah ngajak main sepak bola, tapi namanya anak-anak tau sakit dia juga asyik main tendang bola. Jadi riang donk).
          Hari ketiga obat tetap dilanjutkan ditambah gastival (obat antimuntah) dan pankreon. Hari keempat demam sudah turun, tetapi makan tetap gak mau.Hari kelima, saat mandi baru kutahu di seluruh badannya tampak bintil-bintil kemerahan, rata di punggung dan perut, sedikit di leher, dahi, dan lengan. Sebenarnya sejak hari ke-4 sudah ada sedikit bintil-bintil kemerahan di punggungnya, kupikir dermatitis atopiknya kambuh. Awalnya kupikir dia kena campak (tapi kok bintil-bintil kemerahannya muncul setelah demam turun, sempat terpikir dia kena roseola infantum, tapi masa iya, ku belum pernah dapat kasusnya). Kemudian aku berpikir mungkin dia alergi amoksisilin. Karena khawatir, antibiotik segera kuhentikan.
          Esoknya kubawa ke SPA( dokter spesialis anak) saja karena di hari ke 5 dia tetap gak mau makan, badannya juga lemah, sedikit dehidrasi ringan. Akhirnya SPA mendiagnosis anakku Roseola infantum. Dia pun mengatakan agar aku tak perlu khawatir, setelah muncul bintil kemerahan, anak biasanya akan kembali berselera makan. Fatih pun hanya dikasih multivitamin dan caladine lotion. Alhamdulillah..memang benar anakku mulai mau makan, tapi kucoba dengan yang bertekstur lembut. Dan bintil-bintil kemerahannya pun sudah mulai menghilang dengan cepat di hari ke 6.

Apa sih Roseola Infantum itu ?
Roseola infantum (atau Exanthem subitum atau roseola atau sixth disease atau three day fever atau exanthematous fever atau Pseudorubella) merupakan infeksi virus yang sering menyerang anak usia 6 bulan hingga 2-3 tahun.
Penyebab:
Infeksi virus, tersering adalah virus jenis HHV (Human Herpes Virus) tipe 6 dan 7 Inkubasi Periode infeksi hingga timbul gejala 5-15 hari
Gejala
  • Demam tinggi mendadak >39,50 C (1030 F) selama 3-7 hari, paling sering demam cepat turun pada hari ke-4. Meski demam tinggi anak masih tampak aktif
  • Riwayat sakit saluran pernapasan atas ringan (batuk pilek ringan hingga sedang)
  • Muncul bintil-bintil kemerahan ( rash, makula papula) setelah demam turun selama 12-14 jam atau hingga 2 hari
  • Rash muncul terutama dari badan (punggung dan perut) menyebar ke anggota badan (sentrifugal) ke leher, wajah, tangan dan kaki. Rash yang muncul tidak terlalu gatal
Penularan
Roseola merupakan infeksi yang menular. Penularan melalui droplet hidung dan mulut/tenggorokan orang yang terinfeksi saat berbicara, tertawa, bersin dan batuk
Terapi
  • Roseola merupakan self limiting disease.
  • Diberikan terapi simptomatik seperti obat antipiretik (penurun demam) jenis acetaminophen/paracetamol dan ibupropen. Jangan berikan antipiretik jenis aspirin, pemberian aspirin pada infeksi virus sering dihubungkan dengan Sindrom Reye.
  • Cegah dehidrasi. Berikan cairan cukup seperti air putih, minuman manis, atau ASI lebih sering. Selalu pantau status dehidrasinya. Jika anak tidak mau makan bersabarlah, setelah muncul rash, selera makan anak akan kembali Jika gejala tidak reda, demam tinggi menetap, muncul kejang saat demam segera hubungi dokter

Diagnosis banding
Perbedaan dengan campak (measles) :

  • Pada campak rash muncul saat demam tinggi, pada roseola saat demam turun
  • Rash pada campak muncul terutama dari belakang telinga dan wajah lebih sering, sedangkan pada roseola muncul terutama dari badan (punggung dan perut) dan pada wajah relatif jarang